Kamis, 21 Februari 2019

Konsep Dasar Umum Supervisi Pendidikan Islam


MAKALAH

“Konsep Dasar Umum Supervisi Pendidikan Islam”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Supervisi Pendidikan Islam



 Dosen Pembimbing :

Muhammad Amin Amrullah, M. Pd.
  

Oleh :

Verlinda Della A                     17170031

Zahwa Rifqotul M                  17170078





MANAJEMAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM  NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2019





KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam Dzat yang senantiasa memberikan keluasan ilmu, atas limpahan dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan membuat makalah sebagai tugas mata kuliah Supervisi Pendidikan Islam dengan lancar. Shalawat dan Salam senantiasa terlimpah curah kepada Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini akan membicarakan tentang Konsep Dasar Umum Supervisi Pendidikan Islam. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan pencerahan kepada kita semua. Amin. Dengan selesainya makalah ini penulis mengucapkan terimakasih, rasa hormat dan penghargaan yang tinggi kepada :
  1. Bapak Muhammad Amin Amrullah, M. Pd sebagai pengampu mata kuliah ini yang telah memberikan banyak motivasi, arahan dan semangat yang besar sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat waktu.
  2. Orang tua terkasih kami yang senantiasa mendukung, memfasilitasi, memanjatkan doa dan memberikan restunya selama ini.
  3. Seluruh rekan mahasiswa/i Manajemen Pendidikan Islam kelas C UIN  Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah memberi dorongan dan kerjasamanya terhadap penulis selama penyelesaian makalah.

Saya yakin bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan ktitik yang membangun sangat kami harapkan demi tercapainya kualitas makalah yang baik.

Akhir kata mudah-mudahan makalah ini mendapat sambutan masyarakat, khususnya masyarakat ilmu pengetahuan islam. Terkhusus lagi kepada mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam. kepada semua yang  berperan serta dalam penyelesaian tugas makalah  ini, baik dukungan moril maupun materil yang telah diberikan, semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang berlipat ganda dan menjadikan amal shaleh.  Amin!  



Wassalamu’alikum Wr. Wb





Malang, 10 Februari 2019




Penyusun



DAFTAR ISI



Kata Pengantar................................................................................................  i

Daftar Isi.........................................................................................................  ii



BAB I : PENDAHULUAN

        A. Latar Belakang ................................................................................. 1

        B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2

        C. Tujuan Makalah ................................................................................ 2


BAB II : PEMBAHASAN

        A. Pengertian Supervisi Pendidikan..................................................... 5

        B. Tujuan Supervisi Pendidikan..........................................................  6

        C. Tujuan Supervisi Pendidikan..........................................................  7



BAB III : PENUTUP

       A. Kesimpulan ………………………………………………………  10



Daftar Pustaka  …………………………………………………………..  12



BAB I

PENDAHULUAN



A.     Latar Belakang

Pada suatu waktu, seorang kepala sekolah selaku supervisor di sebuah sekolah mengunjungi kelas dan mengamati guru yang sedang melaksanakan proses belajar mengajar, serta mengisi instrumen yang dibawa, berarti mereka sudah melaksanakan kegiatan supervisi pengajaran. Pemahaman konsep supervisi seperti yang ditunjukkan pada contoh perlu diluruskan. Sebenarnya kegiatan yang dilakukan supervisor dalam contoh tersebut belum dapat dikatakan kegiatan supervisi pengajaran, sebab belum memberikan pengaruh terhadap peningkatan kualitas penampilan guru dalam mengajar.

Kehidupan manusia selalu dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu manusia harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Begitu pula siswa, sebagai generasi bangsa masa yang akan datang, perlu dipersiapkan sedemikian rupa, sehingga mereka mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada di lingkungannya.

Sekolah sebagai lembaga yang diserahi tugas dan tanggung jawab mempersiapkan generasi penerus perlu terlebih dahulu berbenah diri, antara lain membekali guru-guru dengan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk memperlancar tugas mereka sebagai guru. Salah satu cara yang dianggap efektif untuk meningkatkan kemampuan profesional guru adalah melalui supervisi.



B. Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian supervisi pendidikan?

2.      Apa tujuan supervisi pendidikan?

3.      Apa fungsi supervisi pendidikan?



1.2  Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui:

1.      Untuk mengetahui pengertian supervisi pendidikan

2.      Untuk mengetahui tujuan supervisi pendidikan

3.      Untuk mengetahui fungsi supervisi pendidikan



BAB II

PEMBAHASAN



A.    Pengertian Supervisi Pendidikan Islam

Dilihat dari sudut etimologi “supervisi” berasal dari kata “super” dan “vision” yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan.[1] Jadi supervisi pendidikan dapat diartikan sebagai penglihatan dari atas. Melihat dalam hubungannya dengan masalah supervisi dapat diartikan dengan menilik, mengontrol, atau mengawasi.

Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.[2] Orang yang melakukan supervisi disebut dengan supervisor.

Secara histori awal mula diterapkan konsep tradisional mengenai supervisi yaitu pekerjaan inspeksi, mengawasi dalam artian mencari kesalahan dan menemukan kesalahan dengan tujuan untuk diperbaiki. Perilaku supervisi yang tradisional ini disebut dengan “snooper vision”. Kemudian berkembang supervisi yang bersifat ilmiah,

1.      Sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinu.

2.      Objektif dalam artian ada data yang didapat berdasarkan observasi nyata bukan bukan berdasarkan tafsiran pribadi.

3.      Menggunakan alat pencatat yang dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian proses pembelajaran di kelas.

 Dalam Dictonary of Education Good Carter (1959) memberi pengertian supervisi sebagai usaha petugas – petugas sekolah dalam memimpin guru – guru dan petugas – petugas lainnya dalam memperbaiki pengajara, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru – guru serta merevisi tujuan – tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran.

Pandangan Kimbal Wiles, supervisi adalah bantuan yang diberikan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar yang lebih baik. Dijelaskan bahwa situasi belajar-mengajar di sekolah akan lebih baik tergantung kepada keterampilan supervisor. Sebagaimana supervisor yang baik memiliki lima keterampilan dasar :

a.       Keterampilan dalam hubungan – hubungan kemanusiaan.

b.      Keterampilan dalam proses kelompok.

c.       Keterampilan dalam kepemimpinan pendidikan.

d.      Keterampilan dan mengatur personalia sekolah.

e.       Keterampilan dalam evaluasi (Kimbal Wiles, 1955)

Paparan konsep diatas adalah pengertian supervisi secara umum. Perkembangan konsep supervisi pendidikan selanjutnya sudah menuju kepada sasaran yang khusus. Menurut Haris (dalam Oliva 1987) Supervisi pengajaran ialah segala sesuatu yang dilakukan secara personalia sekolah untuk memelihara atau mengubah apa yang dilakukan sekolah dengan cara yang langsung mempengaruhi proses belajar mengajar dalam usaha meningkatkan proses belajar siswa.[3]

Dalam bidang pendidikan, jabatan supervisor berkembang sejak pertengahan abad 20.di Amerika jabatan supervisor pendidikan mengenai evolusi, dan kegiatan yang bersifat mengarahkan. Di satu pihak ada yang memberi arti bahwa supervisor memiliki peran yang tersembunyi, sebenarnya mereka tetap mengarahkan, memerintah dan memberi petunjuk hanya saja dengan sikap dan yang lebih halus.

Ada yang mengartikan supervisi sebagai sebuah ancaman padahal supervisi bertujuan untuk perbaikan dan peningkatan program. Supervisi merupakan kegiatan yang penting karena mengarahkan  upaya bimbingan bagi pegawai agar bekerja sesuai peraturan dan standar yang telah ditentukan, sehingga tercapai produksi yang telah ditetapkan.[4]

 Dari paparan diatas, kami menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan supervisi pendidikan islam adalah suatu pengarahan terhadap kinerja pendidik untuk memperbaiki suatu system pembelajaran dan pengajaran serta kurikulum  yang berbasis keislaman terhadap mata pelajaran sehingga para tenaga pendidik dalam pengajarannya dimasuki unsur-unsur keislaman agar tercipta anak didik yang religius dan berintelektual.



B.     Tujuan Supervisi Pendidikan Islam

Tujuan dari supervisi pendidikan adalah untuk memberikan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas ynag pada gilirannya untuk meningkatkan siswa. Tidak hanya mengenai pengajaran dalam kelas tetapi juga pengembangan potensi kualitas guru. Pendapat tersebut sesuai engan apa yang dikemukakan Oliva bahwa sasaran (domain) supervisi pendidikan adalah :

a.       Mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah.

b.      Meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah.

c.       Mengembangkan seluruh staf di sekolah.[5]

Para Ahli mengemukakan berbagai pendapatnya tentang tujuan supervisi pendidikan, namun mereka sepakat inti dari supervisi pengajaran adalah membantu guru dalam meningkatkan kualitas profesionalnya dalam mengajar. Glickman (1985) menagatakan tujuan supervisi pengajaran untuk membantu guru –guru belajar bagaimana meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya, agar muri – murid dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Nawawi (1981) berpandangan bahwa tujuan supervisi adalah menolong para guru denagn kesadarannya sendiri, sehingga dapat berkembang dan tumbuh menjadi guru yang lebih baik, cakap dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Hariwung (1989) juga berpendapat bahwa tujuan supervisi pengajaran adalah mmembantu guru untuk bertumbuh dan berkembang dalam ruang lingkup mrengajar dan kehidupan kelas, memperbaiki keterampilan mengajar dalam memperluas pengetahuan mereka serta menggunakan persiapan pengajar.[6]

Tujuan supervisi pendidikan adalah memperkembangkan belajar dan mengajar yang lebih baik untuk menghasilkan output yang baik. Hasil belajar menurun akibat dari faktor-faktor obyektif yang saling memengaruhi. Oleh karena itu, perlu adanya penciptaan situasi kelas yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara maksimal.



Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah :

1.      Membantu guru melihat dengan jelas tujuan – tujuan pendidikan.

2.      Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.

3.      Membantu guru dalam menggunakan alat pembelajaran modern, metode, dan sumber-sumber pengalaman pembelajaran.

4.      Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.

5.      Membantu guru-guru baru di sekolah sehingga mereka merasa nyaman dan bahagia dalam menjalankan tugasnya.

6.      Membantu guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.[7]



Disebutkan juga oleh Broadmab, supervisi juga bertujuan membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab da bersahabat serta saling menghargai satu dengan yang lainnya.[8]



C.    Fungsi Supervisi Pendidikan Islam



Dari beberapa definisi hingga tujuan supervisi dapat setidaknya tiga fungsi supervisi :

1.      Fungsi Meningkatkan Mutu Pembelajaran.

Pada fungsi ini memang mengutamakan aspek mutu pembelajaran dengan ruang lingkup yang kecil, tertuju pada aspek akademik, khususnya bagaimana cara guru mengajar menyampaikan ilmunya kepada siswanya. Perhatian utama supervisor adalah bagaimana dan perilaku siswa belajar, dengan atau tanpa bantuan guru secara langsung.

2.      Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan Pembelajaran.

Supervisi berfungsi sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur yang terkait dengan atau bahkan yang merupakan faktor berpengaruh terhadap pembelajaran. Oleh karena itu, bersifat melayani atau mendukung kegiatan pembelajaran.

3.      Fungsi Membina dan Memimpin

Supervisi mempunyai fungsi memimpin yang diserahkan oleh pejabat yang diserahi  tugas memimpin sekolah adalah kepala sekolah, diarahkan kepada guru dan pegawai tatausaha saja. Tetapi pada suatu lembaga pendidikan juga terdapat siswa yang justru mendapat bimbingan dan pimpinan. Namun pada uraian atas, yang menjadi fokus utama supervisi adalah guru.[9]

            Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Franseth Jane, maupun Ayer dalam buku karangan Chester Harris, 1958 “Encyclopedia of Educational Research” mengemumukan bahwa fungsi utama supervisi adalah membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha untuk perbaikan. Swearingen dalam bukunya “Supervision of Intruction – Foundation and Dimention” (1961) sedikitnya ada delapan fungsi supervisi :

a.  Mengkoordinasi semua usaha sekolah.

b.  Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.

c.  Memperluas pengalaman guru-guru.

d.   Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.

e.   Memberi fasilitas dan penilaian secara terus menerus.

f.   Menganalisi situasi belajar-mrngajar.

g.  Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staf.

h.  Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.[10]

Fungsi dan tujuan supervisi pendidikan sangat erat kaitannya. Keduanya dapat diibaratkan seperti mata rantai. Tujuan memberikan gambaran tentang apa yang harus dicapai, sedangkan fungsi menunjukkan apa yang harus dilakukan, sehingga untuk mengukur apakah tujuan telah dapat dicapai dengan baik dapat dilihat dari apakah semua yang harus dilakukukan dapat dilaksanakan dengan baik, dengan kata lain: pencapaian tujuan supervisi tergantung dengan berfungsi tidaknya supervisi pendidikan itu dilapangan (di sekolah).

Dengan demikian, seorang supervisor yang beorientasi pada tujuan, tidak ada pilihan lain kecuali memfungsikan diri sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya di atas, yang kalau dicari inti pokoknya adalah:

a.       Melaksanakan kepemimpinan pendidikan.

b.      Melaksanakan penelitian.

c.       Melaksanakan penilaian yang objektif.

d.       Melaksanakan pelayanan yang tepat.[11]

Lebih lanjut menurut Wiles dan Lovel (1975) ada tujuh fungsi supervisi pengajaran, yaitu :

1.      Pengembangan tujuan.

2.      Pengembangan program.

3.      Koordinasi dan pengawasan.

4.      Motivasi.

5.      Pemecahan masalah.

6.      Pengembangan profesional.

7.      Penilaian pengeluaran pendidikan.

Hal pokok disisni adalah mengoordinir semua usaha sekolah untuk memcapai tujuan sekolah, kegiatan ini tentu akan lebih banyak dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah sebagai supervisor. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa fungsi dan spesifikasi supervisi pengajaran adalah memberikan pelayan kepada guru untuk menumbuhkan proses belajar mengajar yang berkualitas baik, menyenangkan, inovatif, dan menjaga keseimbangan pelaksanaan tugas staf mengajar.[12]


BAB III

PENUTUP



A.     Kesimpulan

Supervisi pendidikan islam adalah suatu pengarahan terhadap kinerja pendidik untuk memperbaiki suatu system pembelajaran dan pengajaran serta kurikulum  yang berbasis keislaman terhadap mata pelajaran sehingga para tenaga pendidik dalam pengajarannya dimasuki unsur-unsur keislaman agar tercipta anak didik yang religius dan berintelektual.

Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah :

1.      Membantu guru melihat dengan jelas tujuan – tujuan pendidikan.

2.      Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.

3.     Membantu guru dalam menggunakan alat pembelajaran modern, metode, dan sumber-sumber  pengalaman pembelajaran.

4.      Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.

5.   Membantu guru-guru baru di sekolah sehingga mereka merasa nyaman dan bahagia dalam menjalankan tugasnya.

6.      Membantu guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.

Tujuh fungsi supervisi pengajaran, yaitu :

1.      Pengembangan tujuan.

2.      Pengembangan program.

3.      Koordinasi dan pengawasan.

4.      Motivasi.

5.      Pemecahan masalah.

6.      Pengembangan profesional.

7.      Penilaian pengeluaran pendidikan.

Hal pokok disisni adalah mengoordinir semua usaha sekolah untuk memcapai tujuan sekolah, kegiatan ini tentu akan lebih banyak dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah sebagai supervisor



DAFTAR PUSTAKA



Achmad, Said Suhil. 2011. Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Materi Kuliah Profesi Kependidikan).



Arikunto, Suharsini. 2004. Dasar-Dasar Sipervisi. Jakarta : PT Rineka Cipta



Atmodiwirio, Soebagio. 2011 Manajemen Pengawasan (Supervisi Sekolah). Jakarta : PT Ardadizya Jaya



Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajarandalam Profesi Pendidikan, Bandung : Alfabeta



Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Rineka Cipta





Subari. 1994. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara



Subroto, Suryo. 1988.  Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Bina Aksara



Soetopo, Hendiyat dan Wasty Soemanto. 1984. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Semarang : Bina Aksara









[1] Subari, Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,1994), hlm.1

[2] Suryo Subroto,  Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. (Jakarta: Bina Aksara,1988), hlm.134

[3] Piet A. Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000), hlm. 16-18

[4] Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pengawasan (Supervisi Sekolah), (Jakarta : PT Ardadizya Jaya, 2011), hlm.228-229

[5] Opcit, hlm. 19

[6] Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajarandalam Profesi Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2010), hlm. 104

[7] Hendiyat Soetopo, Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Bina Aksara : 1984) hlm.40

[8] Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Sipervisi, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004), hlm. 13

[9] Ibid, hlm.13-14

[10] Piet A. Sahertian, op. cit. Hlm. 21

[11] Said Suhil Achmad, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Materi Kuliah Profesi Kependidikan), tahun 2011, hlm.129

[12] Syaiful Sagala.op. cit. Hlm. 106

Tidak ada komentar:

Posting Komentar